Cetak Undangan Pernikahan Di Malang |
Cetak Undangan Pernikahan Di Malang,Kata Mutiara Undangan Pernikahan Bahasa Jawa,Contoh Undangan Murah Di Surabaya,Kartu Undangan Pernikahan Rafi Dan Nagita,
Undangan pernikahan simple ini menerapkan warna abu abu kehitaman dengan layout 3D untuk tampilanya. Di bagian covernya dihias dengan tampilan background berwarna abu abu dan hitam dibawahnya. Dengan tambahan sulur tanaman berwarna abu abu dan berwarna putih. Di bagian isi undangan dibuat dengan layout seperti dua helai kertas yang ditempel dengan selotip di ujung kanan dan kiri atasnya, dan diberi gambar watermark berupa menara dan masjid.
Untuk keterangan lebih detailnya, kartu nikahan ini termasuk undangan soft cover satu warna, serta berbentuk lipat 3. Undangan nikah ini memiliki ukuran 14 x 44 cm. Jenis kertas yang digunakan sebagai bahan dasar undangan ini adalah jenis kertas ivory.
Spesifikasi surat undangan nikahan di atas adalah sebagai berikut :
– Undangan soft cover satu warna
– Bentuk lipat 3
– Ukuran 14 x 44 cm. posisi terbuka
– Jenis kertas yang digunakan adalah kertas ivory.
Harga per 1000 @Rp 2.100,-
Harga per 700 @Rp 2.200,-
Harga per 500 @Rp 2.350,-
Harga per 300 @Rp 2.500,-
Harga undangan nikah bisa berubah sewaktu- waktu sesuai dengan harga bahan dasar kertas.
Pemesanan undangan pernikahan di tempat kami,kami layani secara online dan offline. Untuk anda yang ingin memesan secara online silahkan hubungi kami di nomer berikut ini SMS/WA 08574081 2002, 0878 3816 1150, Pin BB D008D475 atau kirimkan email ke layanankedaigrafis@gmail.com.
Untuk anda yang sedang berada di Yogyakarta dan ingin langsung datang berkunjung memesan wedding card invitation, silahkan datang ke alamat Jl.Perum Candi Gebang 2 no.22 atau di outlet cabang kami di Jl. Kaliurang km 5.
Tentunya kita sudah tau bagaimana orang indonesia dalam mempersiapkan pernikahan, sangat panjang dan berjubel. Ternyata sangat berbanding terbalik dengan persiapan pernikahan orang barat, mau tahu apa sajakah perbedaannya? berikut hipwee akan menjelaskanya
1. Dimulai dari prosesi lamaran, di Indonesia lamaran berlangsung begitu sakral. Sementara lamaran di barat kesannya romantis dan mengharukan
Indonesia mempunya tradisi lamaran yang sangat khas dan berbeda dengan negara barat. Ketika di negara barat lamaran dimulai dengan tanya “will you marry me?” saja, di Indonesia lamaran saja sudah harus berlangsung dengan sakral dan khidmat. Memang sih lamaran di luar negeri terkesan lebih sederhana dan tidak bertele-tele, namun mereka tetap tak melupakan kreatifitas dalam prosesnya. Lihat saja berbagai video dan foto yang tersebar di Internet, lamaran di barat dijamin pasti menimbulkan kesan romantis dan mengharukan. Hal ini tak akan kamu temukan di lamaran di Indonesia. Iya sih terkesan sangat kaku, namun lamaran di negara kita adalah momen sakral dimana kedua keluarga bertemu.
2. Campur tangan orangtua terlihat jelas pada persiapan pernikahan adat kita. Di barat, yang mengurus kebanyakan adalah mempelainya
Mengurusi pernikahan memang di mana-mana selalu ribet dan susah. Namun untuk mengurusi pernikahan di Indonesia, campur tangan orangtua akan selalu kamu temukan di dalam setiap konsep yang dirancang oleh mempelainya. Mulai dari pemilihan gedung, catering hingga busana dan riasan, semuanya pasti ada campur tangan orangtua. Niatnya baik kok. Agar kamu tak terlalu ribet mengurusi semuanya berdua saja. Hal itu adalah bentuk cinta mereka pada kalian selaku buah hatinya. Sementara mengatur pernikahan di barat cenderung memusingkan kepala mempelainya. Mereka berdua lah yang harus memilih dan menyiapkan semuanya. Mulai dari gedung hingga busana, mereka lah yang menyewanya. Ribet memang. Namun dari situ mereka bisa belajar untuk menghadapi kehidupan pernikahan. Selain itu, tanpa adanya campur tangan orangtua artinya mereka lebih bebas menentukan segalanya berdua.
3. Pernikahan di Indonesia adalah bentuk perayaan, tamu undangannya seluruh kenalan. Pernikahan di barat lebih sakral karena tamunya hanya saudara dan teman dekat
Pernikahan di Indonesia masih menggunakan sistem yang konservatif. Hal ini bisa dilihat dari tamu undangan yang hadir pada pesta pernikahannya. Saking banyaknya, bahkan sampai-sampai sang mempelai sendiri pun tak kenal siapa saja yang hadir di pernikahan mereka. Kebanyakan tamu tersebut berasal dari kenalan-kenalan orangtua. Bagi budaya kita, setiap kenalan orangtua harus hadir pada perayaan pernikahan sebagai bentuk penghormatan. Berbeda dengan pernikahan yang digelar oleh orang-orang barat. Tak perlu banyak tamu, cukup keluarga terdekat dan sahabat saja yang ada dalam list tamu undangan. Tujuannya jelas, agar semua bisa menikmati pesta tanpa ada canggung antara tamu undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar